akhirnya bisa update blog lagi , hampir 3 bulan ga update, hehehe
semoga info ini bisa untuk menambah wawasan teman-teman semua yaaa
Analisis Ilmiah Berdasarkan Informasi
Al-Qur'an, Hubungan Dengan UFO, Mereka Satu Silsilah Dengan Kita?
Kita semua mengetahui bahwa bumi yang
kita diami ini tak lebih dari sebutir debu dialam semesta yang amat
besar dan megah, dan yang penuh dengan kehidupan dan makhluk hidup.
Memang mungkin saja bumi kita ini adalah sebutir pasir diatas pantai
wujud semesta yang amat sangat luas, yang batas-batasnya tak terjangkau
oleh khayalan kita!
Kita lebih lagi merasakan luasnya
kerajaan langit apabila kita ikuti hasil penelitian para ahli ilmu Falak
atau Astronomi sebagai hasil dari pengamatan mereka yang tidak
henti-hentinya terhadap ruang angkasa.
Kita akan menjadi orang-orang dungu
apabila mengira bahwa hanya kitalah satu-satunya makhluk hidup dalam
wujud semesta yang maha luas ini yang dikatakan juga dalam Al-Qur'an
sebagai 'Arsy Allah.
Logikanya, seseorang yang membangun
gedung pencakar langit tidak akan membiarkan angin menerpa bagian
terbesar dari sisi-sisinya yang dibiarkannya kosong, seraya merasa cukup
dengan penghunian satu kamar saja diantara lorong-lorongnya!
Sesungguhnyalah alam ini penuh sesak
dengan makhluk hidup yang dicipta oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala yang
merupakan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Maka jika manusia
mengira bahwa mereka adalah satu-satunya yang meliputi kehidupan,
sungguh mereka telah terkelabui oleh diri sendiri.
Selain itu adanya ketidak percayaan
manusia bahwa jika dalam setiap planet-planet diluar bumi kita ini
berhunikan makhluk hidup sebagaimana halnya dengan manusia, akan
menyebabkan gagalnya konsep dari ajaran agama Kristen Trinitas yang
dipeluk oleh mayoritas penduduk dunia saat ini dengan menyatakan bahwa
Tuhan itu beranak dibumi ini dengan nama Jesus.
Mereka kehilangan daya untuk menentukan
apakah Tuhan telah beranak pula diplanet lain dalam tata surya ini
mengingat diplanet-planet itu ada masyarakat manusia pula, lalu apakah
sedemikian genitnya Tuhan itu dengan keranjingan beranak pinak?
Dengan memperhatikan Al-Qur'an suci,
wahyu Allah yang diberikan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam, Al-Amin sang Nabi penutup, kita akan mengetahui hal
tersebut dengan jelas bahwa Allah itu adalah Tuhan yang Maha Esa, Tidak
beranak dan Tidak diperanakkan serta Dia maha Kuasa atas segala
sesuatunya tanpa harus ada partner didalam menjalankan kesemuanya itu.
Khusus untuk masalah yang menjadi tanda
tanya para ahli pikir abad ke-20 mengenai kehidupan diluar planet bumi
kita ini Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.(QS. 42:29)Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka/malaikat/tidak menyombongkan diri. (QS. 16:49)Tasbih bagi-Nya planet-planet, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Bahwa mereka itu hanya tasbih dengan memuji Dia, tetapi kamu tidak mengerti caranya mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)Hai manusia! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara. (QS. 2:21)Makhluk-makhluk yang ada diplanet dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan. (QS. 55:29)Tidak ada satu makhlukpun diplanet dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)
Ayat-ayat seperti itu banyak sekali.
Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam yang ada diplanet bumi kita
ini hanyalah satu jenis makhluk diantara makhluk-makhluk hidup lainnya,
bukan satu-satunya makhluk hidup.
Pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang
Nabi Adam dan istrinya yang dulu bertempat tinggal di bumi Muntaha
sebagai bumi yang letaknya pada galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya
serta pembahasan mengenai perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi
itu, kita sudah mengenal ada banyaknya langit dan bumi didalam bentangan
alam semesta ini. Dan sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita
perhatikan kembali firman Allah berikut ini :
Allah lah yang menciptakan tujuh langit
dan seperti itu pula bumi.
Perintah/hukum-hukum/Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
Dari ayat QS 65:12 diatas nyatalah bahwa
yang dimaksud Qur'an dengan istilah Samawaat adalah planet-planet yang
bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini.
Menurut ketentuan tata bahasa, istilah
itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari samawaat, namun wujud dan
keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti angkasa atau atmosfir dimana
hujan turun membasahi bumi, sedangkan samawaat berarti planet-planet
yang bersamaan wujudnya dengan bumi.
Jika kita memperhatikan maksud dari ayat
QS 42:29 yang kita tuliskan pada bagian awal, maka akan semakin jelas
diketahui bahwa Samawaat adalah planet-planet dimana makhluk yang
berjiwa hidup berkembang biak seperti yang berlaku diplanet bumi kita
ini, dan menurut ayat QS 24:45 berikut dapat kita ketahui bahwa yang
dimaksud dengan makhluk berjiwa atau istilah Qur'annya Dabbah adalah
yang berjalan dengan perutnya, dengan empat kaki (sama halnya dengan
hewan) dan atas dua kaki sebagaimana keadaan manusia.
Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya/melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki/manusia/serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. 24:45)
Tentu ada orang yang mengartikan istilah
Dabbah yang termuat pada ayat QS 42:29 itu dengan berbagai istilah,
tetapi ayat QS 24:45 telah menerangkan arti istilah itu
sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu didapatlah kepastian bahwa
dipermukaan planet dalam tata surya juga hidup makhluk-makhluk yang
berupa hewan melata atau hewan berkaki empat serta makhluk hidup yang
berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya seperti yang berkembang
biak diplanet bumi kita ini.
Sementara itu Allah menyatakan mengenai
aneka ragam jenis dan sifat Dabbah itu, sebagaimana pada surah QS 8:22
bahwa Dabbah yang jahat ialah orang-orang yang tidak memikirkan
hidupnya, dan pada surah QS 8:55 dinyatakan pula sebagai Dabbah yang
kafir menurut hukum Islam.
Kembali pada surah QS 65:12 diatas bahwa
Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan
bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya yang lain secara tersirat, Al-Qur'an
juga mempertegas dengan mengatakan bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada
tumbuhan, bebatuan dan lain sebagainya.
"Hai anakku, sekiranya ada seberat biji sawi yang berada dalam batu karang yang besar atau di planet ataupun didalam bumi ini, Allah akan menunjukkannya. Sungguh, Allah itu Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. 31:16)Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. 31:20)Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah! Tidaklah mereka memiliki seberat zarrahpun diplanet dan tidak pula di bumi ini, karena mereka tidak bersekutu pada keduanya dan tiada mereka sebagai pembantu bagi-Nya". (QS. 34:22)
Adanya kehidupan dipermukaan
planet-planet pada bahagian langit yang lainnya sebagaimana maksud
ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas, dapatlah dijadikan anak
kunci bagi membuka lembaran baru tentang Astronomi yang dalam teori
sarjana-sarjana barat selama ini terkandung keraguan dan kontradiksi
yang tidak terpecahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar